Implementasi HTML terhadap Website
Dokumen
HTML yang statis dikembangkan lebih interaktif, yang selanjutnya
dikenal dengan DHTML (Dynamic HTML). DHTML tidak sebatas gerakan-gerakan
yang ditampilkan di dokumen web, namun DHMTL lebih menitikberatkan pada
interaktivitas. Bagi pengembang situs web, DHTML memberikan peluang
untuk menambah fungsi-fungsi yang sangat bermanfaat.
Pengguna
di sisi client tidak hanya diberikan informasi, tapi dapat pula
berinteraksi melakukan pengubahan terhadap informasi tersebut. Suatu
contoh interaksi kecil DHTML ada fasilitas search engine pada dokumen
web. Pemakai mengisikan beberapa kata, kemudian server mengirim
kata-kata tersebut ke server. Lalu server memberikan respons dengan
memberikan link-link ke dokumen HTML yang mengandung kata-kata itu.
Dengan
DHTML, dokumen HTML yang sudah diload ke client namun hubungan ke
server terputus, pemakai masih dapat mengubah warna suatu text atau
grafik, tanpa harus berhubungan lagi ke server. Cukup hanya dengan
menempatkan pointer mouse ke text atau grafik tertentu. Bahkan, pemakai
dapat mengubah tata-letak (layout) dokumen HTML yang telah diload ke
komputer client. Sampai saat ini, kita dapat membangun dan mengubah
obyek di halaman HTML menggunakan aplikasi di sisi client. Hal ini tidak
saja menambah kedinamisan halaman tetapi juga mempersingkat waktu
permintaan halaman dan loading dari server.
Aplikasi
CGI dapat digunakan untuk mengakses sumberdaya seperti database dan
pengembangan Perl, C, dan Visual Basic yang berjalan pada host merupakan
upaya meningkatkan dinamika dokumen HTML. Selain itu, kini melalui
applet Java dan control ActiveX dapat didownload dan dijalankan di
client. Jadi, pengubahan tampilan dokumen di web client dapat dilakukan
tanpa harus berhubungan lagi dengan server. Dengan demikian interaksi
dengan server web tidak dilakukan secara konstan.
Kini
DHTML adalah HTML biasa ditambah dengan tiga komponen utama yaitu,
Document Object Model (DOM), Cascading Style Sheet (CSS), dan bahasa
script seperti JavaScript dan VBScript. DOM menganggap semua komponen
halaman web sebagai objek. Komponen itu bisa berupa text judul,
paragraph, grafik (gambar), dan lain-lain. Lagi-lagi, setiap komponen
itu dapat dimanipulasi di sisi client tanpa loading data baru dari
server. Sebagai contoh, melalui DOM pengembang web dapat membuat setiap
huruf di sebuah halaman Web sebagai objek dan memberikan karakteristik
seperti warna atau ukuran yang bisa diubah setiap saat di sisi client.
Dengan demikian bisa dianggap bahwa setiap huruf sebagai halaman web.
DOM
mendefinisikan objek, tetapi CSS memberinya karakteristik dan
formatting. Para pembuat dokumen web-menggunakan CSS dapat menetapkan
posisi dan format untuk objek seperti citra, kata-kata, atau bagian dari
halaman. Kata-kata Cascading pada CSS berati bahwa sebuah halaman dapat
memiliki banyak style sheet, yang dapat saling dikombinasikan atau
saling menimpa. CSS juga menambah dimensi baru pada suatu halaman, yakni
kedalaman. Halaman web tradisional hanya memiliki dua dimensi . lebar
dan tinggi. CSS kemudian disempurnakan menjadi CSS1 yang memiliki
kelebihan penerapan posisi style sheet secara absolut. Dengan CSS1,
pengembang dokumen web memiliki control posisi penempatan di layar.
Setelah
suatu objek didefinisikan oleh DOM dan diformat oleh CSS, maka tinggal
tugas bahasa script seperti JavaScript dan VBScript yang akan
mempertunjukkan dinamikanya. Contoh yang paling sederhana adalah ketika
pointer mouse melewati sebuah objek, warna atau objek itu berubah atau
muncul keterangan dari objek yang bersangkutan. Sisini script mengamati
pointer mouse dan ketika melewatinya script melakukan "aksi" perubahan.
Jelas
bahwa DHTML menambah interaktifitas dokumen web, tanpa harus menjaga
koneksi terus menerus ke server web. Ingatlah bahwa masih menggunakan
HTTP (sejak lahirnya), protokol yang berjalanan di atas TCP/IP ini hanya
sekali-sekali saja mengkoneksikan client ke server. Setelah membawa
sebuah tugas dari browser ke server dan sebaliknya, HTTP memutuskan
hubungan ke server. Keterbatasan HP lainnya., kemampuan hanya membawa
satu tugas pada satu saat, tidak lebih. Dan karena bandwidth antara
client dan server biasanya rendah, maka perlu diupayakan agar
interaktivitas ke client. Hasilnya, ya DHTML itu.
Sumber:
http://beatriknovitasimanjuntak.blogspot.com/2011/11/sejarah-html-kekurangan-kelebihan-html.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar